A.
PENGERTIAN HIMPUNAN
Pengertian
himpunan sangat bervariasi, sehingga kita dengan mudahnya mengambil pengertian
yang secara umum, dan yang mudah untuk kita hafalkan dan pahami. Contohnya sebagai
berikut :
a. Himpunan
matematika dapat idefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari beberapa objek baik
itu benda abstrak maupun benda real (nyata) yang dapat didefinisikan dengan
jelas.
b. Himpunan
adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan.
c. Himpunan
adalah objek atau benda yang dapat didefinisikan dengan jelas. Artinya benda
tersebut jelas adanya dan memiliki keterangan yang jelas.
d. Himpunan
dalam cangkup yang sederhana berarti kumpulan benda-benda (real atau abstrak). Benda
dapat dikelompokan karena mempunyai sifat-sifat yang sama.
e. Himpunan
dalam cangkup ilmu matematika adalah kumpulan dari benda-benda,
bilangan-bilangan, manusia, ataupun ide.
Semua
pernyataan diatas tidak ada yang salah semuanya benar untuk dipahami maka dari
itu kita dapat ambil kesimpulan bahwa “Himpunan
adalah segala sesuatu baik itu benda ataupun objek yang dapat didefinisikan
atau dikelompokan dengan jelas”. Maksud didefinisikan dengan jelas adalah
supaya orang dapat menentukan apakah suatu benda atau hal lain itu merupakan
anggota himpunan yang dimaksud atau tidak.
Teori
himpunan diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan bagian yang
tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai dikenalkan bahkan sejak tingkat
sekolah dasar. Teori ini merupakan
bahasa untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap
sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan.
B.
HIMPUNAN DAN BUKAN
HIMPUNAN
Untuk
dapat membedakan suatu kelompok yang termasuk himpunan maupun bukan himpunan
cukup mudah. Yaitu dengan cara kita tahu definisi apa itu himpunan, dengan kita
mengetahui himpunan itu apa kita dapat dengan mudah membedakan
kelompok-kelompok yang termasuk himpunan dan yang bukan termasuk himpunan.
Dimana
dengan mudah kita menyebutkan himpunan adalah sebuah benda atau objek yang
dapat dikelompokan kedalam suatu definisi atau kelompok yang sama. Berikut
adalah contoh himpunan dan bukan himpunan.
1. Contoh
Himpunan
-
Apel, Anggur, Melon, Salak, Semangka, Nanas
adalah termasuk himpunan nama-nama buah.
-
Kopma, Kisi, Persma adalah termasuk himpunan UKM
di Universitas Siliwangi.
-
0,1,2,3,4,5… adalah himpunan bilangan bulat
lebih dari -1.
-
X adalah himpunan nama Sayuran. Anggota himpunan
X adalah Kangkung, Bayam, Buncis, Terong.
-
-1,-2,-3,-4,-5,-6,-7 adalah himpunan dari
bilangan negatif.
-
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Teknik, Fakultas Ekonomi adalah himpunan fakultas yang ada di Universitas
Siliwangi.
2. Contoh
Bukan Himpunan
-
Salak, Terong, Nanas, Mangga dan Bayam adalah
himpunan dari nama-nama Buah-buahan. Pernyataan diatas bukan himpunan
dikarenakan Terong, dan Bayam bukan termasuk nama buah-buahan, dengan demikian
Salak, Terong, Nanas, Mangga dan Bayam adalah bukan himpunan dari nama-nama
Buah-buahan.
-
Majalengka, Ciamis, Bandung, Cilacap adalah
himpunan nama kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Pernyataan diatas juga bukan
himpunan karena Cilacap adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Jadi, Majalengka, Ciamis, Bandung,
Cilacap adalah bukan himpunan nama
kabupaten di Provinsi Jawa Barat.
-
2,3,4,6,8,9 adalah himpunan bilangan genap.
Pernyataan itu juga bukan himpunan karena 3,9 adalah bukan bilangan genap.
Maka, 2,3,4,6,8,9 adalah bukan himpunan bilangan genap.
-
Kumpulan hasil karya yang indah (lukisan) ini
bukan himpunan dikarenakan pendapat orang bersifat subyektif.
C. CARA MENULISKAN HIMPUNAN
Ø Notasi
Himpunan
Sebuah himpunan biasanya
ditandai dengan symbol-simbol tertentu. Himpunan biasanya dinyatakan dengan
menggunakan huruf Kapital seperti A,B,C,D,E,F dst. Atau bisa juga ditandai
dengan “Kurung Kurawal” sedangkan
dari anggota tersebut biasanya ditandai dengan menggunakan huruf alphabet kecil
seperti a,b,c,d dst. Untuk menyatakan sebuah himpunan ada 4 buah cara yaitu
sebagai berikut :
1.
Enumerasi
Enumerasi adalah cara
menyatakan himpunan dengan menuliskan seluruh anggota himpunan didalam kurung
kurawal. Setiap anggota dipisahkan
dengan tanda koma. Contohnya : X={p,e,r,s,i,b}
2.
Simbol Baku
Ada beberapa simbol yang telah
dibakukan seperti symbol P adalah simbol yang menyatakan himpunan dari bilangan
positif, ada juga simbol R digunakan untuk himpunan bilangan riil.
3.
Notasi pembentukan himpunan
Himpunan juga bisa dituliskan
dengan cirri-ciri umum dari anggota yang ada dianggota tersebut misalya: B =
{x|x adalah himpunan bilangan genap}
4.
Diagram Venn
Menyatakan sebuah himpunan
dengan gambar grafis. Masing-masing himpunan digambarkan dalam sebuah lingkaran
dan dilingkupi oleh himpunan semesta yang dinyatakan dalam persegi empat.
Berikut contohnya :
5.
Diagram garis
Contohnya seperti ini
Diagram diatas menyatakan bahwa
A dan B merupakan himpunan dari C
6.
Diagram Cartes
Diagram ini menjelaskan suatu
himpunan dalam bentuk garis bilangan seperti dibawah ini.
7.
Pembangunan Himpunan, yaitu pendefinisian
himpunan tidak dengan mendaftar, tetapi dengan mendeskripsikan sifat-sifat yang
harus dipenuhi oleh setiap anggota himpunan tersebut. Notasi pembangun himpunan
dapat menimbulkan paradoks
D. MACAM-MACAM HIMPUNAN
Ada beberapa
macam himpunan yang dapat kita pelajari dalam dunia matematika contohnya
sebagai berikut :
a.
Himpunan Kosong
Himpunan kosong merupakan
sebuah himpunan yang tidak ada anggotanya didalamnya. Biasanya jenis himpunan
ini dituliskan dengan simbol
atau {}.
b.
Himpunan Semesta(Universal)
Himpunan semesta adalah himpunan yang
memuat atau mencangkup keseluruhan anggota yang sedang dibahas, biasanya
himpunan ini ditandai dengan simbol S.
c.
Himpunan Bilangan
Himpunan bilangan terdiri dari :
·
Himpunan Bilangan Asli: N= {1,2,3…}
·
Himpunan Bilangan Cacah : C= {0,1,2,3,…}
·
Himpunan Bilangan Real : R
·
Himpunan Bilangan Bulat : Z = {…,-1,0,1,2,…}
·
Himpunan Bilangan Rasional : Q = {p/q : p, q €
Z, q≠0}
d.
Himpunan Terhingga(
Denumerabel/Tercacah/terhitung/Countable)
Himpunan terhingga adalah
himpunan yang jumlah anggotanya masih terhingga, meliputi himpunan kosong dan
himpunan yang memiliki n elemen. Contohnya :
X = {a,b,c,d,e}, Y = {}
e.
Himpunan Tak Terhingga(
non-denumerabel/uncountable)
Himpunan tak terhingga adalah
himpunan yang jumlah anggotanya tidak terhingga. Contohnya himpunan bilangan
ganjil atau genap, himpunan bilangan bulat dan sebagainya.
f.
Himpunan Bagian
Himpunan Bagian adalah himpunan
dari anggota bagian anggota himpunan itu sendiri. Himpunan bagian mempunyai
rumus yaitu
. Contohnya A adalah himpunan bagian dari
himpunan B jika dan hanya jika anggota himpunan A adalah anggota himpunan
B. simbolnya adalah A B.
g.
Himpunan Nol
Himpunan Nol adalah adalah
himpunan yang mempunyai anggota nol. Misanya himpunan bilangan cacah kurang
dari 1. Maka himpunan tersebut disebut himpunan nol.
E. OPERASI PADA HIMPUNAN
1.
Gabungan
Operasi gabungan A
B
sebanding dengan A atau B, dan dalam
anggota himpunanya adalah semua anggota termasuk himpunan A atau himpunan B.
Contohnya sebagai berikut :
Ø {2,4}
{4,2} = {2,4}
Ø {5,6}
{2,4} = {2,4,5,6}
Ø {Henda}
{Okty} = {Henda, Okty}
Ø {Bayam}
{Kiwi} = {Bayam, Kiwi}
Jadi
intinya Gabungan adalah gabungan antara himpunan bilangan A dengan himpunan B.
Berikut adalah gambar dari Operasi Gabungan. Berikut adalah gambar dari A
B.
2.
Irisan
Operasi irisan dapat ditulis
sebagai berikut A
B
dibaca A dan B. Irisan merupakan
himpunan baru yang anggotanya berada dikedua himpunan A dan B. Jika A
B =
maka dapat dikatakan himpunan A dan B
terpisah atau yang biasa disebut dengan (disjoint).
Contoh dari operasi irisan adalah sebagai
berikut :
Ø {1,3}
{3,1} = {1,3} Kedua himpunan memuat angka yang
sama dikedua himpunan tersebut jadi irisan kedua himpunan tersebut adalah
{1,3}.
Ø {2,4,6,8}
{
6,8} = {6,8}. Dikedua himpunan tersebut hanya ada dua angka yang ada diantara
kedua himpunan tersebut baik himpunan satu dengan himpunan yang lainya jadi
irisan dari kedua himpunan tersebut adalah {6,8}.
Ø {Ani,
Diana, Titi}
{Monica, Afli, Nanda} =
. Kedua himpunan tersebut adalah terpisah
atau disjoint dimana kedua anggota himpunan tersebut tidak ada yang sama baik
dianggota himpunan satu dengan yang satu lagi.
3.
Komplemen
Operasi komplemen adalah operasi yang
anggotanya terdiri dari anggota diluar himpunan tersebut. Ekstensi dari
komplemen adalah diferensi simetris (pengurangan himpunan).
Diatas
adalah gambar Komplemen B terhadap A.
Diatas adalah gambar Komplemen A terhadap
U.
Contohnya Komplemen adalah sebagai
berikut :
Ø {1,2}\
{2,1} =
Ø {a,b,c,d}\
{c,s} = {a,b,d,s}
Ø {
1,2,3,4,5,6} \ {5,6} = {1,2,3,4}
Jadi bisa disimpulkan
komplemen adalah keterbalikan dari Irisan.
4.
Penjumlahan himpunan
Penjumlahan himpunan adalah
hasil dari jumlah himpunan A dan B. Dapat dituliskan sebagai berikut :
A + B = {x : x
A,
x
B,
x
(
A
B)}
5.
Pengurangan Himpunan
Pengurangan himpunan adalah
hasil dari pengurangan himpunan A oleh B. Ataupun sebaliknya sehingga dapat
dituliskan sebagai berikut :
A – B = A\B = {x : x
A, x
B}
6.
Hasil kali Kartesian atau Perkalian Himpunan
Perkalian himpunan merupakan
operasu yang menggabungkan anggota suatu himpunan dengan himpunan lainya.
Perkalian himpunan antara A dan B dapat didefinisikan A x B. Anggota himpunan
|A x B| adalah pasangan terurut (a,b) dimana a adalah anggota himpunan A dan B
adalah anggota himpunan B.
F.
SIFAT-SIFAT OPERASI PADA
HIMPUNAN
1.
Sifat
Pengurangan
·
A – A =
, A -
=
A, A – B = A
·
A – ( B
C)
= (A – B)
(A
– C)
·
A – (B
C)
= (A - B)
(A
– C)
2.
Sifat Identitas
·
A
=
, A
S
= A, A
=
A, A
S
= S
3.
Sifat Idempoten
·
A
A
= A, A
A
= A.
4.
Sifat Himpunan Bagian
·
(A
B)
A, (A
B)
B, (A – B) A
·
Jika A
B , maka A
B = A,
A
B
= B,
dan A
(B
– A) = B
5.
Sifat Refleksif
·
A = A, A
A, A
A
6.
Sifat Simetrik
·
Jika A = B, maka B = A
·
Jika A
B,
maka B
A
7.
Sifat Transitif
·
Jika A = B dan B = C, maka A = C.
·
Jika A B
dan B C, maka A C.
·
Jika A
B
dan B
C,
maka A
C.
8.
Sifat Komunitatif
·
A
B
= B
A
dan A
B
= B
A
9.
Sifat Asosiatif
·
A
(B
= (A
B)
C.
·
A
(B
C)
= (A
B)
C.
10. Sifat
Distributif
·
A
(B
C)
= (A
B)
(A
C)
·
A
(B
C)
= (A
B)
(A
C)
11. Sifat
Komplemen
·
A
=
, A
=
S,
=
A,
=
,
=
S
·
=
dan
=
12. Sifat
Dasar himpunan perkalian
·
A x
=
·
A x (B
C)
= ( A x B )
(
A x C)
·
(A
B)
x C = ( A x C)
(
B x C )
·
|A x B| = |B x A| = |A| x |B|
G. SOAL DAN PEMBAHASAN HIMPUNAN
1. Apa
yang dimaksud dengan himpunan matematika?
Ø Himpunan
adalah suatu objek atau benda yang dapat diklarifikasikan, didefinisikan atau
dikelompokan dengan jelas.
2. Apakah
{Pisang, nanas, semangka, terong} termasuk kedalam himpunan nama sayur-sayuran.
Apakah pernyataan tersebut termasuk himpunan atau bukan himpunan? Jelaskan mengapa?
Ø Pernyataan
tersebut bukan merupakan himpunan dikarenakan pisang, nanas, semangka adalah
nama-nama buahan bukan nama-nama sayuran.
3. P =
{1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14} dari himpunan tersebut himpunan kelipatan 2
yang ada pada himpunan tersebut adalah…?
Ø Berdasarkan
data himpunan diatas yang termasuk himpunan kelipatan dua/ Q adalah Q =
{2,4,6,8,10,12,14}.
4. Diketahui
: A = {1,3,5,7,9,11,13,15,17,19,21} dan B = { 3,6,9,12,15,18}. Berapakan nilai
dari A
B
?
Ø Berdasarkan
soal tersebut A adalah himpunan bilangan ganjil dan B adalah himpunan bilangan
kelipatan 3. Yang ditanyakan adalah irisan dari kedua himpunan tersebut adalah
anggota yang ada dikedua himpunan tersebut yaitu 3,9,15. Jadi nilai A
B
= {3,9,15}
5. Jika A
= {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14} Berapakah nilai n(A)…
Ø n(A)
adalah simbol untuk menyatakan jumlah anggota himpunan A yaitu ada
14(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14)
6. Huruf-huruf
dari kalimat “AKU CINTA MATEMATIKA” mempunyai anggota himpunan sebanyak ?
Ø n(X) =
9 yaitu X = {A,K,U,C,I,N,M,E,T}.
7. Diberikan
R = {x|x ≥ 9, x anggota bilangan asli} dan A = {7,9,11,13},
maka berapakah nilai dari R
A
?
Ø Irisan
adalah anggota yang ada baik dianggota himpunan R ataupun berada dihimpunan
anggota A. Dan anggota yang ada dikedua himpunan tersebut adalah 9,11,13 jadi R
A
= {9,11,13}
8. Diketahui
A = {x|x ≤ 5, x anggota bilangan Asli}, B = {2,4,6,8}
dan C = { x|x ≤4, x
anggota bilangan Cacah}. Berapakah nilai dari A
B
C
?
Ø Nilai
dari A
B
C
adalah irisan anggota yang diantara ketiga himpunan tersebut ada anggota yang
sama. Dan diantara ketiga himpunan tersebut anggota yang ada diketiga-tiganya
adalah 2,4 dengan rincian sebagai berikut:
A = { 1,2,3,4,5}, B = {2,4,6,8}, C =
{0,1,2,3,4} Jelaslah dapat kita lihat anggota yang ada diketiga himpunan
tersebut adalah 2 dan 4. Jadi dapat disimpulkan bahwa A
B
C
= {2,4}.
9. Dari
300 burung yang ada di “Gembira Loka Zoo” ada 50 yang bulunya dominan berwarna
biru, dan ada 100 burung yang bulunya dominan berwarna merah dan ada 30 burung yang perbandingan warna biru dan merah
sama. Dan sisanya berwarna putih. Berapakah burung yang berwarna putih?
Ø Alternatif
1.
Diketahui : A adalah Burung
dominan berwarna biru, B = Burung dominan berwarna merah, C adalah Burung yang
perbandingan warna merah dan biru sama. D adalah Burung yang berwarna putih. X
adalah himpunan burung yang ada di “Gembira Loka Z00”
n(A) = 50, n(B) = 100, n(A
B)
= 30 n(X) = 300, n(D)=?
n(A
B) = (n(A) +
n(B)- (n(X)
– n(D))
30 =
50 + 100 – ( 300- n(D)
30 =
150 – 300 + n(D)
30 + 150 =
n(D)
n(D) =
180
Ø Alternatif
2.
Pada
alternatif kedua ini kita menggunakan Diagram Venn.
10. Jumlah
Mahasiswa kelas D Pendidikan Matematika 2016 Universitas Siliwangi adalah 36. Tiap-tiap siswa memilih
2 kegiatan UKM yang mereka sukai. Diketahui ada 20 siswa yang mengikuti UKM
Kopma dan 23 yang mengikuti kegiatan Persma. Sementara yang tidak mengikuti
keduanya adalah 3 mahasiswa. Tentukan berapa banyak mahasiswa yang mengikuti
keduanya? Dan gambar diagram Vennnya?
Ø Diketahui
n(K) adalah jumlah mahasiswa kelas D
Pendidikan Matematika 2016 yang mengikuti UKM Kopma, n(P) adalah jumlah
mahasiswa kelas D Pendidikan
Matematika 2016 yang mengikuti UKM Persma, n(S) adalah Jumlah Mahasiswa kelas D
Pendidikan Matematika 2016, n(X) adalah Jumlah Mahasiswa kelas D Pendidikan
Matematika 2016 yang tidak mengikuti keduanya baik Kopma maupun Persma, n( K
P)
adalah
Jumlah Mahasiswa kelas D Pendidikan Matematika 2016 yang mengikuti keduanya.
n( K
P) = n(K) + n(P) – (n(S) - n(X))
=
20 + 23 – ( 36 – 3)
= 43 – 33
n( K
P) = 10 Mahasiswa.
Ø
Dengan
Diagram Venn
11. P = { a,b,c,} n(P) = 3. Tentukan banyaknya
himpunan bagian dari P dan sebutkan himpunan tersebut?
Ø Himpunan
Bagian adalah himpunan dari anggota bagian anggota himpunan itu sendiri.
Himpunan bagian mempunyai rumus yaitu
. Himpunan bagian juga biasa disebut
himpunan kausa. Maka banyaknya himpunan dari himpunan tersebut adalah
=
8. Dan anggota himpunan tersebut adalah ({
{a}{b}{c}{ab}{ac}{bc}A).
12. S = {
0,1,2,3,4,5,6}, P = { 4,5,6}, R = {1,2,3,4}Tentukan
a.
P
R
b.
P
R
c.
d.
e.
f.
Ø P
R
adalah anggota yang ada dikedua himpunan baik himpunan P ataupun himpunan R.
maka P
R
= {4}
Ø P
R
adalah gabungan anggota yang ada dikedua himpunan baik himpunan P
ataupun himpunan R. Maka P
R = { 1,2,3,4,5,6}
Ø
adalah komplemen himpunan P dari himpunan S.
Jadi
=
{0,1,2,3,}
Ø
adalah komplemen himpunan R dari himpunan S.
Jadi
=
{5,6}
Ø
adalah
anggota yang ada dikedua himpunan baik himpunan komplemen P ataupun himpunan
komplemen R. Maka
=
(
karena
dan
adalah himpunan saling lepas atau disjoint.
Ø
adalah gabungan anggota yang ada dikedua
himpunan baik himpunan komplemen P ataupun himpunan komplemen R. Maka
=
{0,1,2,3,5,6}
13. Diketahui
didalam sebuah Aula terdiri dari 240 siswa-siswi SMA N 01 SIDAREJA yang baru
saja lulus pada bulan Mei 2016. Diketahui ada 120 siswa yang ingin melanjutkan
ke Perguruan Tinggi Negeri dan 70 siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan
Tinggi Swasta. Sedangkan yang tidak ingin melanjutkan adalah 90 anak dan
sisanya memilih Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Berapakah siswa ataupun
siswi yang memilih perguruan negeri maupun swasta?
Ø n(S) = 240
n(PTN) = 120
n(PTS) = 70
n(TM) = 90
n( PTN
PTS)
= …?
n( PTN
PTS)
= n(PTN) + n(PTS) – (n(S) - n(TM))
= 120 + 70 – ( 240 – 90)
= 190 – 150
= 40 siswa.
Jadi ada 40 siswa dan siswi
yang masih belum menentukan antara PTN ataupun PTS.
14. Pahamilah
Diagram Venn disamping!
Dalam
acara tahunan SDN 03 Kedungreja
Akan
mengadakan Study Wisata.
Setiap
siswa diberikan pilihan yaitu ke
Semarang
dan Yogyakarta, dan ternyata yang memilih semarang ada X siswa. Dan yang
memilih Yogyakarta 35 siswa, sedangkan yang memilih keduanya adalah 25 siswa.
Yang tidak memilih keduanya baik Semarang ataupun Yogyakarta adalah 4 siswa.
Jika jumlah keseluruhan kelas V dan VI adalah 74. Maka yang memilih study
wisata ke Semarang adalah … siswa.
Ø n( A
B) = n(A) + n(B) – ( n(S) – n(T))
25 =
X + 35 – ( 74 – 4)
25 =
X + 35 – 70
X =
25 + 35
X =
60.
15. A = {
1,3,5,7,9,11}, B = { 1,2,3,4,5,6,7,8}, C = { 0,1,2,3,4,5}. Tentukan nilai dari A
(B
C)
? (Menggunakan sifat Distributif)
Ø (A
B) = {1,3,5,7}
(A
C) = {1,3,5}
A
(B
C) = (A
B)
(A
C)
= {1,3,5,7}
{1,3,5}
=
{1,3,5,7}
Jadi nilai dari A
(B
C)
= {1,3,5,7}
H. DAFTAR PUSAKA
1.
Anggit Prabowo dkk Kamus Pintar Matematika
2. Djauhari M.A (1988)
Himpunan Kabur, Universitas Terbuka.
3.
Djauhari M.A (1998) Pengantar Matematika Modern,
Universitas Terbuka.
4.
Frans Susilo Landasan Matematika, Graha Ilmu.
11. Kusuma
Y.S (1986) Logika Matematika Elementer Tarsito Bandung.
12. Ruseffendi
Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer edisi 5, Universitas Terbuka.
13. Wahyudin
Matematika untuk SMP 2a (1987) Epsilon Grup Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar